Menguak Arti Porkas dalam Sejarah Indonesia|Mengenal Lebih Dalam Arti Kata Porkas

·

·

Porkas Artinya: Sebuah Perjalanan Sejarah Perjudian di Indonesia

Pendahuluan

Saat berbicara tentang perjudian di Indonesia, sulit untuk tidak menyinggung Porkas. Nama ini mungkin terdengar asing bagi generasi muda, namun bagi mereka yang hidup di era Orde Baru, Porkas merupakan sebuah fenomena yang cukup unik.

Arti Porkas

“Porkas” merupakan singkatan dari “Pools Otomatis Republik Kasino” (“Automatic Pools of the Republic Casino”). Pada dasarnya, Porkas adalah sebuah bentuk lotere yang pernah dilegalkan di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Sejarah Porkas

Porkas didirikan pada tahun 1954 oleh seorang pengusaha bernama Robby Tjahjadi. Pada awalnya, Porkas hanya beroperasi di Jakarta dan sekitarnya. Namun, seiring waktu, popularitas Porkas semakin meningkat dan mulai menyebar ke seluruh Indonesia.

Keberadaan Porkas sebagai perjudian yang legal terbilang kontroversial. Ada yang mendukung, ada pula yang menentang. Bagi para pendukung, Porkas dilihat sebagai sumber pendapatan negara yang cukup signifikan. Di sisi lain, para penentang Porkas menganggapnya sebagai bentuk perjudian yang meresahkan dan merusak moral masyarakat.

Pada tahun 1988, Porkas ditutup oleh pemerintah Soeharto. Penutupan ini didasari oleh beberapa faktor, termasuk keresahan masyarakat dan tekanan dari IMF.

Bagaimana Porkas Bekerja?

Mirip dengan lotere pada umumnya, Porkas mewajibkan para peserta untuk membeli kupon undian. Kupon ini berisi deretan angka yang nantinya akan diundi. Jika angka yang tertera pada kupon peserta sama dengan angka yang diundi, maka peserta tersebut dinyatakan sebagai pemenang dan berhak mendapatkan hadiah.

Porkas dalam Kebudayaan Indonesia

Meskipun Porkas telah lama ditutup, namanya masih terukir dalam sejarah perjudian di Indonesia. Porkas menjadi simbol dari sebuah era di mana perjudian pernah dilegalkan.

Kesimpulan

Porkas merupakan sebuah fenomena unik dalam sejarah perjudian di Indonesia. Keberadaannya yang kontroversial dan perjalanannya yang singkat meninggalkan kesan yang mendalam bagi masyarakat Indonesia.

Tabel: Perbandingan Porkas dan SDSB

Fitur Porkas SDSB
Arti Pools Otomatis Republik Kasino Sumbangan Dana Sosial Berhadiah
Pendiri Robby Tjahjadi Soeharto
Tahun Berdiri 1954 1968
Status Legal Legal Legal
Hadiah Uang tunai Barang dan uang tunai
Penutupan 1988 1991

Referensi

Kapan Porkas Mulai Diperkenalkan dan Kapan Berakhir di Indonesia?

“Kapan Porkas mulai diperkenalkan dan kapan berakhir di Indonesia?” adalah pertanyaan yang sering muncul terkait program penugasan guru yang pernah ada di Indonesia. Mari kita bahas lebih detail mengenai Porkas dalam tulisan ini.

Sejarah Porkas

Program Pengenalan Lapangan bagi mahasiswa tingkat akhir atau yang dikenal dengan sebutan Porkas merupakan program wajib yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) Indonesia sejak tahun 1979. Program ini bertujuan untuk memberikan pembekalan dan pengalaman lapangan kepada calon guru sebelum terjun ke dunia kerja.

Pelaksanaan Porkas

Pelaksanaan Porkas biasanya berlangsung selama 2-3 bulan. Para mahasiswa akan ditempatkan di berbagai sekolah di seluruh Indonesia untuk mengamati dan terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar. Selama Porkas, mahasiswa diwajibkan untuk membuat laporan dan presentasi akhir sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan program.

Penghapusan Porkas

Program Porkas dihapuskan pada tahun 2005 oleh Menteri Pendidikan Nasional saat itu, Malik Fadjar. Penghapusan Porkas didasarkan pada beberapa pertimbangan, di antaranya:

  • Beban biaya Porkas yang cukup besar bagi pemerintah.
  • Kualitas pelaksanaan Porkas yang dinilai bervariasi.
  • Adanya program lain yang dianggap lebih efektif dalam mempersiapkan calon guru, seperti Program Profesi Guru (PPG).

Tabel Ringkasan Porkas

Aspek Keterangan
Waktu Pengenalan 1979
Waktu Penghapusan 2005
Tujuan Pembekalan dan pengalaman lapangan bagi calon guru
Pelaksanaan 2-3 bulan di berbagai sekolah di Indonesia
Penghapusan Oleh Menteri Pendidikan Nasional Malik Fadjar
Alasan Penghapusan Beban biaya, kualitas pelaksanaan bervariasi, dan program lain yang lebih efektif

porkas artinya

Bagaimana proses peralihan dari Porkas ke SDSB?

Sebelum membahas proses peralihan dari Porkas ke SDSB, ada baiknya kita memahami apa itu Porkas dan SDSB.

Porkas (Potongan Kas) merupakan sistem tabungan yang populer di Indonesia pada tahun 1970-an hingga 1990-an. Sistem ini memungkinkan nasabah untuk menabung dan mendapatkan keuntungan berupa bunga.

SDSB (Simpanan Deposito Berjangka) adalah produk simpanan yang ditawarkan oleh bank dengan jangka waktu tertentu dan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan Porkas.

Pada tahun 1998, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan semua bank untuk menawarkan produk simpanan berjangka. Hal ini menyebabkan Porkas tidak lagi diminati oleh masyarakat dan bank-bank mulai menghentikan layanan Porkas.

Proses peralihan dari Porkas ke SDSB tidak mudah. Banyak nasabah yang tidak memahami perbedaan antara kedua produk ini. Selain itu, banyak bank juga tidak siap untuk menawarkan produk SDSB.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses peralihan dari Porkas ke SDSB:

Hal yang perlu diperhatikan Keterangan
Memahami perbedaan antara Porkas dan SDSB Porkas adalah produk simpanan yang tidak berjangka, sedangkan SDSB adalah produk simpanan yang berjangka. Bunga SDSB lebih tinggi daripada Porkas.
Memilih bank yang menawarkan SDSB Tidak semua bank menawarkan SDSB. Pastikan untuk memilih bank yang terpercaya dan menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Membandingkan suku bunga Suku bunga SDSB bervariasi antar bank. Bandingkan suku bunga beberapa bank sebelum memutuskan untuk membuka rekening SDSB.
Memastikan keamanan Pastikan bank yang Anda pilih menawarkan tingkat keamanan yang tinggi untuk simpanan Anda.

Meskipun proses peralihan dari Porkas ke SDSB cukup rumit, namun hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil. Dengan pemahaman yang baik dan sedikit usaha, Anda dapat menikmati manfaat dari produk SDSB.

YouTube Video Play

Bagaimana Sistem Pengawasan Porkas Dilakukan oleh Pemerintah?

Bagaimana sistem pengawasan Porkas dilakukan oleh pemerintah? Pertanyaan ini penting karena Porkas, atau Dana Alokasi Khusus Fisik, merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur daerah. Sistem pengawasan yang baik akan memastikan bahwa dana Porkas digunakan secara efektif dan efisien, serta sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Sistem Pengawasan Porkas

Sistem pengawasan Porkas dilakukan melalui berbagai mekanisme, antara lain:

Mekanisme Pengawasan Deskripsi
Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Itjen Kemendagri) Melakukan audit internal terhadap penggunaan dana Porkas
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Melakukan audit eksternal terhadap penggunaan dana Porkas
Masyarakat Dapat melaporkan dugaan penyimpangan penggunaan dana Porkas kepada aparat penegak hukum
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Dapat melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penggunaan dana Porkas

Selain mekanisme di atas, pemerintah juga mengeluarkan berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pengawasan Porkas, antara lain:

  • Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
  • Permendagri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
  • Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

Hasil Pengawasan

Hasil pengawasan Porkas menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa kelemahan dalam pengelolaan dana tersebut, seperti:

  • Kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan program Porkas
  • Rendahnya kualitas perencanaan dan pelaksanaan program Porkas
  • Lemahnya pengawasan internal dan eksternal terhadap penggunaan dana Porkas
  • Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana Porkas

Untuk mengatasi kelemahan tersebut, pemerintah perlu melakukan beberapa upaya, seperti:

  • Meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah
  • Meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan program Porkas
  • Memperkuat pengawasan internal dan eksternal terhadap penggunaan dana Porkas
  • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana Porkas

Dengan upaya tersebut, diharapkan pengelolaan dana Porkas akan semakin baik dan tujuan program tersebut dapat tercapai.


porkas artinya

Apa yang dimaksud dengan Porkas dan bagaimana sejarahnya di Indonesia?

Porkas adalah singkatan dari Poros Kolese Kanisius, sebuah organisasi kemahasiswaan dari Universitas Kanisius di Jakarta. Organisasi ini didirikan pada tahun 1964 oleh sekelompok mahasiswa yang ingin menciptakan ruang diskusi dan pengembangan diri di luar lingkungan akademis.

Sejarah Porkas

1964: Porkas didirikan oleh mahasiswa Universitas Kanisius dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa persatuan di antara mahasiswa.

1970-1980: Porkas aktif dalam kegiatan sosial dan politik, termasuk demonstrasi menentang pemerintahan Soeharto.

1990-2000: Porkas mengalami masa sulit karena tekanan dari pemerintah dan juga karena perbedaan internal.

2000-sekarang: Porkas kembali aktif dan fokus pada kegiatan sosial, budaya, dan pengembangan diri.

Struktur Organisasi

Porkas memiliki struktur organisasi yang terdiri dari:

  • Presiden: Memimpin organisasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan.
  • Wakil Presiden: Membantu Presiden dalam menjalankan tugasnya.
  • Sekretaris: Mengelola administrasi organisasi.
  • Bendahara: Mengelola keuangan organisasi.
  • Departemen: Terdiri dari beberapa departemen yang bertanggung jawab atas berbagai kegiatan, seperti olahraga, seni, dan sosial.

Kegiatan Porkas

Porkas aktif dalam berbagai kegiatan, antara lain:

  • Olahraga: Menyelenggarakan turnamen olahraga, seperti basket, futsal, dan bulu tangkis.
  • Seni: Menyelenggarakan pameran seni, pertunjukan musik, dan teater.
  • Sosial: Melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, seperti mengunjungi panti asuhan dan membantu korban bencana alam.
  • Pengembangan diri: Menyelenggarakan seminar, lokakarya, dan pelatihan.

Kontroversi

Porkas pernah terlibat dalam beberapa kontroversi, antara lain:

  • Demonstrasi 1974: Porkas terlibat dalam demonstrasi menentang pemerintahan Soeharto, yang menyebabkan beberapa anggotanya ditangkap.
  • Keberpihakan politik: Porkas pernah dituduh memiliki keberpihakan politik tertentu, yang menyebabkan perpecahan di dalam organisasi.

Penutup

Porkas merupakan organisasi kemahasiswaan yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial, budaya, dan pengembangan diri. Organisasi ini memiliki sejarah panjang dan telah memainkan peran penting dalam kehidupan mahasiswa Universitas Kanisius.



sitemap